Minggu, 18 September 2011

Tips Pintar Mengajari Anak Tidak Boros

Share

Anak merupakan pemberian paling berharga oleh tuhan kepada para orang tua. Dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya memang tanpa batas. Tetapi kecintaan sebagai bentuk kecintaan kepada buah hati anda ini  bukan berarti semua  hal keinginannya harus dipernuhi. Para orang tua juga harusnya  mempertimbangkan apa yang semestinya dipenuhi dari permintaan si anak, dan apa yang harusnya ditunda untuk lain  waktu, juga  apa yang tidak harus diberikansecara langsung.

Tanpa memikirkan prioritas untuk anak, apa yang diminta langsung diberi, maka tidak jarang anak semakin lama justru akan menjadi manja. Semua keinginan harus dituruti, entah itu sebenarnya bermanfaat atau enggak untuk mereka. Akibatnya pengeluaran keluarga juga menjadi semakin tidak terkendali. Untuk mengatasi perilaku boros pada anak, simak tips berikut :




Sebelum mengajarkan perilaku hemat pada anak, orang tua sebaiknya memberikan contoh pada anak agar tidak boros atau berlaku konsumtif. Bagaimanapun juga anak akan meniru apa yang ada dilingkungan dekatnya terlebih dahulu, termasuk oran tua.




Jika anak menginginkan beberapa barang sekaligus, tanyakan pada anak barang mana yang urgent untuk saat ini, buat urutan skala prioritas. Beritahukan pada anak bahwa tidak semua keinginan itu harus dipenuhi saat ini, tetapi pilih barang mana yang ditamakan segera dimiliki untuk saat ini, tentu menyesuaikan dengan dana yang tersedia.




Tidak semua barang yang diinginkan anak mesti dipenuhi. Saat ini banyak permintaan oleh anak yang tidak semestinya harus dituruti, misalnya anak Anda yang masih SD minta dibelikan HP karena melihat teman kelasnya membawa HP. Orang tua harus dapat menjelaskan bawah barang tersebut tidak perlu untuk saat ini, bahkan malah kemungkinan akan mengganggu belajar.




Ajarkan pada anak untuk mengatur keuangan sendiri. Orang tua mencoba memberikan uang saku pada anak untuk jangka waktu satu minggu sekaligus. Disitu anak diajarkan tanggung jawab mengatur keuangannya sendiri, dan mencoba berhemat.




Pujilah anak Anda jika telah berhasil mengatur keuangan sendiri sesuai waktu yang telah ditentukan.
Selalu konsisten dengan peraturan yang ada, jangan sampai Ibu membatasi uang saku, tetapi Ayah malah memenuhi apa saja keinginan anak. Bicarakan rencana tersebut dengan pasangan dan pengasuh Anda.




Jangan lupa, ajarkan juga kepada Anak untuk menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung, misalnya untuk memberi barang-barang yang selama diinginkan anak dikemudian hari.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Loading...

0 komentar:

Posting Komentar

Random Posts

Entri Populer