Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Air kencing kucing biasanya berperan sebagai pencegah alami tikus yang senang menjaga jarak pada predator alami mereka itu.
Namun, ilmuwan menemukan, tikus jantan yang terinfeksi taxoplasma dari kencing kucing mengalami peningkatan aktivasi di wilayah otak yang mengatur ketertarikan seksual. Di saat sama, wilayah otak yang mengatur rasa takut menjadi lumpuh.
Penulis studi Robert Sapolsky yang merupakan profesor neurosains Standford University ini mengatakan, "Biasanya, taxoplasma hanya melumpuhkan fungsi takut otak. Namun pada tikus, parasit ini juga mempengaruhi jalur nafsu seksual. Hal ini jelas sangat aneh."
Taxoplasma membutuhkan sistem pencernaan kucing untuk reproduksi seks. Tak hanya dengan mengurangi rasa takut tikus pada bau kucing, tikus juga menjadi tertarik pada kucing.
Parahnya hal ini membuat tikus menjadi mudah dibunuh kucing.
Peneliti Patrick House mengatakan, "Temuan ini mendukung gagasan, dalam tikus, taxoplasma mengubah arti penting deteksi kucing."
Para ilmuwan yakin, temuan ini membantu menjelaskan dasar biologis bawaan rasa takut dan ketertarikan seksual.
Namun hasil studi ini tak merinci cara taxoplasma mengubah otak, hanya bukti perubahannya saja. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal PloS One.
0 komentar:
Posting Komentar